Links

Jumat, 27 Desember 2013

Peyek Gagal Jadi


(Ilustrasi Kreatif)

Malam kemarin saya telah bermimpi dibuatkan peyek oleh ibu saya. Jelas sekali bahwa peyek dalam mimpi saya  itu adalah dari jenis peyek kacang kedelai. Peyek yang hampir selalu dibuat setiap kali saya pulang kampung maupun hendak pergi dari kampung.
Ditengok dari bentuknya mimpi saya ini jelas bukanlah mimpi yang bermutu seperti mimpinya orang-orang suci. Lha iya, mimpi peyek lho. Peyek! Bukan mimpi nemu emas atau sejenisnya. Bukan mimpi jenis ilham yang tak sembarang orang bisa mengalaminya. Tapi mimpi saya itu pastilah mimpinya seorang anak yang sedang merindukan kasih sayang ibunya yang disederhanakan dalam bentuk peyek.

Hujan di Kampung Saya


(img source:  hujanorange.blogspot.com)
Hujan adalah rahmat. Banyak orang menyebutnya demikian. Entah mengapa pula banyak orang memiliki kenangan tersendiri jika harus menyoal hujan. Kenangan itu bahkan bisa diceritakan betapa panjangnya.
Barangkali itulah kenapa Gun’s N’ Roses sampai membikin lagu yang cukup sedap  menyoal hujan dengan judul November Rain. Dan setahu saya masih banyak lagi lagu-lagu lain yang berbau hujan itu. Baik hujan yang indah maupun hujan yang membuat hati  susah. Karena memang persepsi manusia berbeda-beda dalam hal ini. Soal itu kita semua sama tahu.
Hujan yang indah seringkali digambarkan dalam film sebagai sepasang manusia yang sedang jatuh cinta berjalan di bawahnya. Hujan begini adalah hujan  yang diharapkan sekali. Romantis katanya.
Tapi tidak  selamanya seperti itu. Hujan bagi pihak yang sedang patah hati malah seperti menambah kepiluan saja.
“Lihat, bahkan langit pun ikut menangis bersamaku.” katanya.