Links

Sabtu, 06 Desember 2014

Induk Kelinci yang Merasa Dikhianati

Sumber: google.

Ada banyak tahapan yang harus dilewati seorang manusia mulai dilahirkan sampai pada akhir hidupnya. Dalam ilmu psikologi perkembangan dijelaskan bahwa seorang anak manusia akan mengalami tahapan-tahapan yang terus berlanjut sesuai tugas perkembangannya. Ada masanya ia belajar untuk berjalan, masa belajar bicara, dan mengenal dunia sekitarnya.
Ada tahapan dimana seorang anak akan mulai menyukai kegiatan menanam suatu tanaman seperti sayuran, pohon buah-buahan dan lain sebagainya dan ia melakukannya dengan coba-coba tanpa paksaan. Setelah bosan, mungkin ia akan mulai menyukai hal yang lainnya seperti merawat hewan peliharaan. Sudah. Saya tidak akan menjelaskannya panjang lebar lagi karena saya juga bukan dosen psikologi. Nanti kalau salah malah bisa tidak benar.

Batu Akik Memang Batu!

Batu Akik (Mirip permen ya?)



            Akhir-akhir ini, eh sudah lumayan lama sebenarnya sedang booming yang namanya batu akik. Saya tidak tahu apa definisi batu akik yang sebenarnya. Barangkali kalau boleh saya menjelaskan seenak saya, ia adalah sejenis bebatuan cantik yang memiliki nilai lebih ketimbang batu pada umumnya. Gampangnya kalau Anda pernah melihat  pelawak Tessy di televisi, nah yang suka nangkring hampir pada setiap jari-jarinya itulah yang dinamakan batu akik.

Adik Saya Tidak Doyan Daging

Ini adik saya, Rahul Anwar namanya

Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adik tepat di bawah saya seorang perempuan hanya berbeda usia sekira dua tahun. Sedangkan adik saya yang paling kecil seorang laki-laki, rentang kelahirannya dengan saya cukup jauh, sekitar limabelas tahun. Adik saya yang paling bontot ini sekarang sedang duduk di kelas dua sekolah dasar. Memiliki badan berisi, kulit bersih dan mata sipit. “Mirip orang Cina..” begitu kata orang. Sedangkan saya hanya kebagian mata saja yang agak sipit khas orang Jawa. Sementara kulit saya tetap legam. “Cina mutan.” Begitu seloroh tetangga.

Sabtu, 23 Agustus 2014

Yutuk Dalam Kenangan




Jauh delapan tahun ke belakang, adalah saya yang masih SMP. Saya merantau selama dua tahun di Cilacap, Jawa Tengah. Apa yang paling berkesan selama disana bagi saya? Banyak. Tapi tidak semua saya akan siarkan disini.
 Saya tinggal di sebuah desa pinggir pesisir yang namanya tidak mau saya sebutkan. Kok? Ya sudah, namanya Desa Bunton. Tahu? Saya sangka juga apa.. Berdekatan dengan Gunung Selok, yang katanya angker, bagi yang tahu. Diapit dua muara yaitu muara sungai Serayu dan, yang satu lagi saya lupa namanya karena orang sana biasa menyebutnya dengan nama “bedahan”. Yah entahlah, pokoknya kami sering mancing disana. 

Senin, 16 Juni 2014

Dalam Kemajuan Ada Kemunduran



Mie instant rasanya bukan lagi makanan yang asing di negeri kita. Lebih dari itu, bahkan ternyata kita adalah negara penghasil mie instant terbesar di dunia. Mengalahkan negeri Tiongkok yang umumnya kita kenal sebagai tempat dimana mie berasal. Mie instant yang harganya murah saja itu, semakin hari semakin akrab dengan kehidupan kita. Wajar saja demikian karena sesuai namanya, mie ini memang benar-benar instant serta berbagai kelebihan lainnya.

Mimpi- Mimpi Saya



(Source: Google)

            Saya bukan ahli tafsir mimpi. Saya tidak hafal rumus bahwa jika misal bermimpi seperti ini, maka itu adalah pertanda bahwa saya akan begini.  Walau terkadang saya juga mendengar tentang tafsir mimpi yang diceritakan kawan saat mengobrol,  saya tetap tak pernah ambil pusing soal begituan. Saya malah heran betapakah tak ada bahan obrolan lainnya selain mimpi. Maka kalau sekarang saya kok terus membahas soal mimpi, pasti saat ini saya juga sedang heran dengan kadar yang sama.

Kucing Pincang yang Berbahagia




Malam ini tiba-tiba listrik padam. Mungkin karena angin kencang dan hujan yang mengguyur cukup deras sedari sore tadi baru saja berhenti. Kalau hanya hujan saja, mungkin tak cukup membuat jaringan listrik tiba-tiba mati. Pasti entah di bagian mana ada beberapa ranting pohon yang patah dan menimpa kabel telanjang bertegangan tinggi. Sudah tentu, korsletinglah jadinya aliran listrik itu. Atau bisa jadi penyebabnya cuma hal sepele saja. Benang layangan yang menyangkut di kabel misalnya. Ini sejatinya sungguh bukan hal remeh karena benang yang walau ukurannya hanya sekecil itu akan menjadi benda  yang lumayan mengganggu jika sudah dibasahi air hujan. Teman saya waktu kecil pernah hampir tewas gara-gara saat bermain layang-layang, benangnya tersangkut di jaringan kabel listrik bersamaan dengan turun hujan. Kesetrumlah dia.

Senin, 12 Mei 2014

Gatal (Sebuah cerpen)




Gatal sedang melanda kulit isteri Tukijo. Bintik-bintik dan merah warnanya. Entah apa penyebabnya, yang pasti penyakit itu berhasil menambah kesibukan isterinya. Sibuk garuk sana-sini. Digaruk disini, yang sana jadi ngiri. Digaruk yang sana, sini nggak mau ngalah. Tukijo jadi bingung sendiri melihat tingkah si isteri yang  makin aneh itu.
“Kenapa toh dik, kok segitu amat garuk-garuknya?” tanya Tukijo suatu hari saat isteri sedang memasak di dapur.
“Ih, mas ini memang nggak bisa ngerti kalau nggak ngerasain sendiri.” Jawab isterinya ketus sambil terus menggaruk-garuk.
“Lho ya, kalau aku perhatikan kok repot amat. Sebentar-sebentar garuk. Itu lagi ngirisin tempe ntar ikut kena garuk lagi.”

Selembar Daun Pintu (Sebuah cerpen)




Malam baru hendak dimulai ketika Tukijo merambati  kata  demi  kata kalam Allah. Tukijo memang bukan seorang yang tergolong mumpuni dalam hal ilmu agama. Pengetahuan tentang agamanya sebatas diperoleh dari guru mengajinya di surau saat kecil. Selebihnya dari buku bacaan. Namun begitu ia tidak memungkiri bahwa betapa mendekatkan diri pada Tuhan adalah suatu keperluan. Di sana ada ketentraman yang sulit dipadankan dengan kata. Ia tidak lagi dirasa wajib, tapi butuh. Apapun persoalannya itu, kalau menyangkut soal kebutuhan, meninggalkannya adalah kehampaan.

Senin, 14 April 2014

Perjalanan ke Air Terjun Batu Dinding, Kampar Kiri.



Ditulis: Pekanbaru, 25 Maret 2014
                Lama sudah rasanya tidak jalan-jalan. Mata ini sudah gatal lagi kepingin dicuci pakai pemandangan selain kota Pekanbaru. Kebeneran, teman juga mengajak, jadilah rencana jalan-jalan dibuat. Entah sejak kapan saya jadi hobi jalan-jalan juga tidak tahu. Biar kere begini juga tahu-tahu sudah lumayan lah. Beberapa  daerah-daerah di Riau sudah saya kunjungi. Mumpung masih muda. Mendatangi lokasi wisata alam adalah salah satu tujuan kesukaan saya.
(img source: http://ombolot.wordpress.com)